Untuk membangun sebuah menara yang kokoh kita memerlukan bahan-bahan penyusun dengan kualitas yang baik, sama pentingnya adalah membuat formulasi yang tepat agar campuran bahan-bahan tersebut memiliki kekuatan yang baik sehingga bisa menjalankan fungsinya dengan baik. Sebuah menara yang kokoh akan memiliki rangka yang kokoh pula. Rangka bangunan menara terbuat dari logam yang ketahanannya sangat bagus. Selain rangka logam yang baik sebuah menara juga terdiri dari pasir, semen, kerikil sebagai komponen penyusun dindingnya. Mereka diaduk dengan komposisi yang tepat sehingga masing-masing sudah tidak menunjukkan dominasi sifat masing-masing.
Akan sangat berbahaya ketika masing-masing ngotot untuk menunjukkan dirinya sebagai bagian penting dari bangunan dinding menara yang kokoh. Sejumlah batu ketika sudah dicampur dengan pasir dan semen maka tak ada lagi orang yang memandangnya sebagai sebuah batu karena batu-batu tersebut sudah kehilangan wujudnya. Pasir yang lembut dan begitu mudahnya tertiup angin akan terikat dengan semen dan batu sehingga sifat lemah dan mudah tertiup angin lepas dari dirinya. Mereka semua menjelma menjadi wujud baru yang kokoh.
Pada lapisan terluar ada cat yang digunakan untuk mewarnai dinding menara yang sudah jadi. Cat dengan aneka warna inilah yang akan dilihat dengan jelas oleh berbagai macam orang dengan aneka pemahaman yang berbeda. Seorang anak kecil berusia 5 tahun berkata pada ayahnya “ayah, menara itu berwarna emas ya, indah sekali”. Rata-rata anak kecil berusia segitu akan sesederhana itu memahami sebuah menara. Pandangan ini akan berbeda dengan pandangan arsitek dalam memahami menara tersebut. Seorang arsitek tidak akan terlalu lama memikirkan masalah cat, dia akan fokus pada struktur dan dinding menara tersebut, apa saja bahan penyusun dan komposisi bahan penyusunnya.
Konten ini telah tayang di Kompasiana.com dengan judul “Kolektivitas”, Klik untuk baca:
https://www.kompasiana.com/duniapasangsurut/5f054f52097f3614110e5b42/kolektifitas
Kreator: Armelia